Thursday, October 11, 2012

Empat abad Gedung Putih


Gedung Putih, kediaman presiden Amerika Serikat ini awalnya bernama Rumah Presiden. Dari hasil kesepakatan kongres pada 1790 menyatakan pemerintah pusat bakal berdiri di wilayah distrik yang luasnya lebih dari 7,2 hektar. Di tempat inilah Amerika memulai pemerintaan baru.

Dilansir dari situs thewhitehose.gov, Washington mengadakan sayembara untuk merancang tempat tinggal barunya. Setidaknya ada sembilan contoh desain bangunan seluruhnya dibuat oleh arsitek masa itu. Pemenang lomba diraih oleh perancang gedung kelahiran Irlandia bernama James Hoban. Dia memenangkan medali emas sebab rancanganya praktis, cantik, mewah, dan berkarakter, sesuai dengan misi presiden Amerika.

http://i.dailymail.co.uk/i/pix/2011/11/27/article-2066859-0EF6D3CB00000578-861_470x309.jpg


Peletakan batu pertama dimulai pada 1972. Meski demikian, Washington tidak pernah menempati gedung itu lantaran selama dia menjabat sebagai presiden, pengerjaan rumah presiden itu belum selesai dibangun. Baru presiden kedua Amerika yakni John Adams menempati untuk pertama kalinya.

Bangunan ini pernah hancur sebab kebakaran dilakukan Inggris pada perang 1812. Britania Raya saat itu dendam sebab Amerika berdiri dari persatuan wilayah bekas jajahan Inggris. Namun akhirnya mereka mengakui kedaulatan Negara Paman Sam itu bahkan menjadi sekutu paling dekat setelah Israel.

Kebakaran juga pernah melanda Gedung Putih saat dihuni Presiden ke 31 Herbert Hoover sebab kelalaian presiden menaruh lilin dekat tirai jendela. Kejadian itu berlangsung di area gedung sayap kanan.

Gedung berusia hampir empat abad itu juga menyimpan kisah lucu. Sejak kepemimpinan Thomas Jefferson, pemerintah membuka beberapa area untuk dikunjungi masyarakat, terutama Tahun Baru dan hari kemerdekaan Amerika, empat Juli. Warga selalu membludak. Saking ramainya, Presiden ketujuh Andrew Jackson pernah kabur dari acara itu lantaran pusing melihat lautan manusia, juga demi keamanan. Bahkan saat Abraham Lincoln dilantik menjadi presiden ke-16, bangunan itu tidak mampu menampung pengunjung, Baru sejak Presiden Bill Clinton menjabat, Gedung Putih hanya menerima dua ribu rakyat Amerika saja.

Nama Rumah Presiden akhirnya diganti oleh Presiden Theodore Roosevelt. Penggantian ini dirasa lebih pas sebab dia tidak ingin bangunan mewah itu identik dengan pimpinan terlalu eksklusif dan menjadi kelas atas. Teddy menginginkan pemimpin Amerika mendiaminya tetap bijak dan punya hati bersih, seperti warna bangunan itu.


sumber :http://www.merdeka.com/dunia/empat-abad-gedung-putih.html